Ads

Apa itu Kasih?



Kasih itu inventif: tidak berpura-pura, konsisten tetapi tulus. Kasih tidak ternilai dari seberapa besar jumlahnya seseorang mengasihi, juga tidak ternilai dalam bentuk besar kecilnya sesuatu yang diberikan dalam implementasi kasih itu. Bahkan kasih tidak akan bernilai apa-apa dari takaran banyaknya orang yang melihat perbuatan kasih itu ketika dilakukan. Artinya, kasih tidak berbicara tentang jumlah, soal hidup yang berkelimpahan, soal jasa, bahkan soal pencitraan kualitas hidup dan sejenisnya. 
Apa gunanya sebuah pemberian, jika tidak terdapat ketulusan hati di situ? 

Wujud kasih yang sebenar-benarnya adalah 'ketulusan’, yakni dengan apa adanya seseorang berbuat. Mari kita melihat bagaimana Alkitab menjelaskan tentang 'kasih' ini. Alkitab tidak pernah mendefinisikan secara baku apa itu kasih, tetapi, Alkitab lebih memperlihatkan bagaimana cara kasih itu “bekerja”. 

Kasih lebih kepada sesuatu yang diletakkan pada ‘realitas nyata’—yang dapat terlihat dari sebuah perbuatan yang ‘tulus’, ketika dikerjakan manusia. Tidak dijelaskan, namun secara jelas tetap dinyatakan, yaitu bagaimana kasih Allah itu ‘bekerja’ dalam kapasitas yang nyata—secara nyata, sebagaimana kitab Yohanes 3:16 menyatakan...

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. 

Apa yang ditekankan kitab Yohanes 3:16 ini adalah esensi dari kasih Kristus. Dan merupakan dasar pijkan untuk memahami lebih jauh tentang makna ‘kasih’ yang sesungguhnya. 

Dalam kitab Yohanes 3:16 di atas, terdapat ada 5 (lima) bagian konkrit yang merupakan substansi kasih yang sesungguhnya, yaitu sebagai berikut ini:

Pertama. Allah terlebih dahulu mengasihi manusia—lewat pengorbanan Kristus di kayu salib sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Dengan tegas Alkitab menjelaskan dan memperlihatkan bahwa kasih bukan semata-mata apa yang dirasakan oleh seseorang, melainkan apa yang dilakukannya, dikerjakannya, serta yang dibagikan dalam porsi ketulusan (lihat 1 Yohanes 4:19). Sebagaimana tertulis dengan pasti dalam 1 Yohanes 4:10: .."Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus anakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita". Lebih lanjut lagi, dalam kitab Roma 5:8, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”. Jadi, kasih adalah perbuatan, dan perbuatan itu kenyataan, sedangkan kenyataan kasih itu dimulai dari dalam diri Allah sendiri, dengan mengasihi manusia terlebih dahulu. Bukan sebaliknya.

Kedua. Karena Allah terlebih dahulu mengasihi manusia, maka wujud kasih Allah itu dinyatakan secara langsung dalam ketulusan perbuatan-Nya (Allah yang mendemonstrasikan kasihnya sendiri), yaitu dengan memasuki alam manusia yang fana, dan menjadi sama seperti manusia, yaitu dalam diri Yesus Kristus, dengan cara menyerahkan nyawa-Nya untuk manusia. Jadi, disini manusia mendapat hikmat Kristiani yang praktis, yang tahu bagaimana seharusnya ia “bertindak”, karena Allah yang pertama-tama mengasihi manusia melalui perbuatan yang “nyata”, dan bukan kasih yang hanya sebatas teori saja dan tidak melakukan—tidak mengalami langsung—tetapi melalui kasih yang berwujud serta terbentuk dalam alam realitas sesungguhnya, yaitu melalui dunia nyata (Efesus 5:2).

Ketiga. Karena Allah telah mendemonstrasikan kasih-Nya melalui ‘perbuatan nyata’ kepada manusia, maka dapat ditegaskan bahwa, Allah adalah "kasih" yang tulus (1 Yohanes 4:8), dalam pemahaman mendasarnya bahwa, kasih adalah atribut dari Allah yang sesungguhnya. Sehingga manusia bisa mengenal Allah dengan lebih mendalam.

Keempat. Karena manusia telah mengenal bahwa Allah adalah kasih, dan manusia juga percaya akan kasih Allah kepada manusia melalui perbuatan nyata Allah sendiri, maka barangsiapa tetap berada di dalam ‘kasih’ itu, ia akan senantiasa berada di dalam Allah, dan Allah ada di dalam dia (Yohanes 4:16).

Kelima. Karena manusia sudah berada di dalam Allah, dan Allah di dalam manusia, maka manusia merupakan bagian dari kasih. Artinya bahwa, manusia harus mewujudnyatakan kasih Kristus dalam perbuatannya di dalam dunia ini, melalui kehidupannya sehari-hari.

Lalu bagaimana melakukan kasih itu? Sifat-sifat tindakan moral dari kasih sudah dijabarkan dengan sempurna oleh Rasul Paulus dalam kitab 1 Korintus 13:4-7.

Ekspresi paling utama kasih Allah yang dikomunikasikan kepada manusia, adalah dengan tujuan bahwa Allah sangat menginginkan setiap manusia untuk bersama-sama dengan Dia dalam rumah-Nya yang kekal. Sehingga melalui keinginan tersebut, Allah membuka akses kepada manusia, yaitu dengan cara membayar harga—menebus dosa—dosa manusia melalui kematian-Nya di kayu salib. Tentu saja, hal ini merupakan rasa kasih yang mengasihi dengan tulus kepada manusia.

Dalam wujud “kasih” Allah yang sempurna ini, maka Dia  dalam kemahasempurnaan-Nya, kemudian memilih sendiri (inisiatif kasih) untuk melakukan kasih dalam wujud yang nyata melalui pengorbanan Kristus, sebagaimana tertulis,..”Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak” (Hosea 11:8); dan kasih dari Allah itu mengampuni, seperti tertulis,...“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9).

Dengan demikian, kasih adalah dasar dari kesempurnaan iman kristen dalam wujud nyata kasih itu sendiri. Jika dikatakan sebagai dasar dari iman kristen, maka dapat pula dikatakan bahwa kasih adalah kehidupan Kekristenan itu sendiri. 

Sehingga kasih harus dijadikan “central thought” (pusat pemikiran) sebagaimana tampak dalam kitab Yohanes 3;16, bahwa ketika kasih itu mulai dikerjakan, maka ayat ini setidaknya menjadi dasar pijakan dari makna dan esensi terdalam dari kasih sejati.

Salam kasih apa adanya.

Oleh: Abdy Busthan
Share on Google Plus

About Pendidikan Kristen

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 Post a Comment:

Post a Comment